Photobucket

23 Juni 2009

Tips Mengisi Liburan Sekolah

Alhamdulillah, liburan sekolah kembali tiba. Anak-anak tentu sangat antusias menghadapinya, demikian juga orang tua. Banyak keinginan yang ingin dilakukan oleh anak. Mereka tentu ingin merasakan suatu pengalaman baru yang menarik dan menyenangkan. Tidak sedikit orangtua bahkan dengan sengaja menjadwalkan cuti untuk menemani anaknya berlibur. Orang tua yang selama ini sibuk bekerja sehingga interaksi dengan anak-anak sangat terbatas melihat peluang bagus untuk melakukan kegiatan bersama seluruh keluarga.

Tentu sangat baik jika setiap menjelang libur sekolah orang tua secara sengaja menyusun rencana untuk mengisi hari-hari itu dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi semua. Jadi, liburan harus bisa dijadikan sebagai kesempatan bagi orang tua untuk memperbaiki yang kurang dalam proses pendidikan. Pada dasarnya, pendidikan bertujuan untuk menjadikan anak lebih berkualitas. Anak diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan di bidang akademis, tetapi sekaligus memiliki keterampilan dan kepribadian Islam yang tangguh. Beberapa aktivitas kaya manfaat yang dapat dilakukan selama liburan antara lain:

1. Meningkatkan pemahaman Agama
Masa liburan juga bisa digunakan untuk meningkatkan pemahaman anak pada ajaran Agama. Mulai dari peningkatkan kualitas ibadah, hafalan ayat-ayat al-Quran, kajian sirah Nabi saw. dan para sahabat sampai peningkatan semangat juang mereka. Kalau tidak ada program pesantren kilat, orang tua bisa berinisiatif membuat program semacam itu di lingkungan tempat tinggalnya, misalnya, dengan mengadakan lomba kultum (ceramah singkat), cerdas cermat dan sebagainya. Kegiatan semacam ini akan melatih keberanian sekaligus pengalaman yang sangat berharga buat anak. Jika perlu, siapkan hadiah spesial untuk para pemenang agar anak bersemangat dan berusaha tampil sempurna.

2. Melatih keterampilan rumah tangga.
Liburan sangat baik dimanfaatkan untuk melatih keterampilan anak dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Pekerjaan rumah sehari-hari memang terlihat sepele, tetapi kalau tidak terlatih, akan membuat anak canggung ketika harus mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Masa liburan adalah kesempatan bagi orangtua untuk mengenalkan pada mereka bagaimana memegang sapu yang benar, mencuci piring, merapikan tempat tidur, melipat baju, menyeterika dan pekerjaan rumah lainnya. Orangtua harus terlibat aktif dalam mengajarkan keterampilan pekerjaan rumah ini sehingga anak tahu persis cara yang benar. Jika dikerjakan bersama-sama dan diselingi canda, anak-anak juga akan merasa gembira. Jadi, siapa bilang rekreasi harus selalu berarti pergi jauh?

3. Menjalin keakraban anggota keluarga.
Silaturahmi merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Mengisi waktu liburan dengan silaturahmi kepada kerabat sangat baik dilakukan. Namun, kalau anak-anak berencana akan tinggal di rumah nenek, misalnya, untuk waktu yang agak lama, pastikan bahwa semua akan berjalan baik; anak-anak tidak merepotkan sang nenek dan pastikan juga bahwa pengasuhan beliau selaras dengan pola pengasuhan dan rutinitas yang selama ini sudah diterapkan di dalam keluarga. Dengan begitu, sepulang liburan anak-anak memang mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dan tidak kehilangan apa-apa yang selama ini sudah diupayakan bersama di rumah dengan anggota keluarga.

4. Membangun kepedulian terhadap sesama Muslim.
Masa libur juga merupakan kesempatan bagi orangtua untuk membangun kepedulian anak terhadap saudaranya sesama muslim. Misalnya dengan cara mengakseskan mereka informasi lewat media cetak dan elektonik yang berkaitan dengan perkembangan negeri-negeri Muslim, penderitaan mereka dan problem yang melanda kaum Muslim baik di Indonesia maupun di negeri-negeri Muslim lainnya. Langkah praktis lain yang bisa dilakukan misalnya dengan memutar film-film atau mengumpulkan berita-berita yang berkaitan dengan perkembangan kaum Muslim, dan kemudian mendiskusikannya serta mengajak mereka untuk menyusun rencana aksi. Misalnya, yang paling sederhana, mereka bisa diajak untuk menyisihkan sebagian uang tabungannya untuk membantu saudara sesama Muslim yang sedang menderita itu.

5. Mengasah rasa kepekaan sosial.
Libur juga merupakan kesempatan untuk mengasah rasa kepekaan sosial anak terhadap lingkungan. Aksi bongkar lemari pakaian anak-anak dan memberikannya sebagian kepada yang memerlukan merupakan langkah yang terpuji. Anak-anak juga bisa diajak mengunjungi panti-panti asuhan, agar mereka bisa turut merasakan sedihnya tidak memiliki ayah / ibu dan berbagi keceriaan bersama mereka. Hal ini akan dapat melatih anak untuk senantiasa mensyukuri nikmat yang sudah Allah Swt. berikan.

6. Mengenalkan Allah melalui ciptaan-Nya.
Jika berencana untuk berpergian (berwisata), pilihlah berwisata ke alam bebas. Pergi ke pegunungan atau pantai adalah pilihan yang tepat. Di tempat-tempat seperti itu, anak akan belajar banyak hal. Mereka akan mengenal berbagai macam pohon yang selama ini belum pernah mereka lihat. Anak dapat memegangnya, merasakan keras batangnya, bau daunnya, buahnya atau bunganya. Bahkan kalau memungkinkan, biarkan anak memanjatnya, tentu dengan tidak merusaknya. Dengan mengenali berbagai macam pohon dan keindahan alam, sekaligus anak akan lebih memahami kebesaran Allah Swt. Kenalkan lepada anak sebanyak mugkin tanam-tanaman. Jangan sampai dia tidak tahu bahwa nasi yang selama ini dia makan berasal dari padi yang terbentang hijau di sawah. Lebih bagus kalau anak juga diperlihatkan bagaimana proses pembuatannya sampai menjadi beras.
Di pantai yang terbentang luas, anak akan dapat berlari-lari, bermain air dan pasir, sekaligus merasakan betapa kecilnya dia dibandingkan dengan alam semesta apalagi Allah Swt. Di lautan anak mungkin akan melihat bermacam ikan, yang selama ini hanya dia lihat ketika siap disantap di meja makan. Anak juga bisa mengumpulkan kerang, melihat berbagai binatang laut yang merayap di atas pasir yang selama ini hanya dia lihat di televisi atau buku. Bahkan mungkin juga dia bisa merasakan gigitan salah satu dari binatang-binatang itu.

Penutup

Banyak hal yang bisa dilakukan pada setiap kali liburan, asal semuanya direncanakan dengan baik. Dengan cara itu, insya Allah anak akan menjadi lebih berkualitas. Jelas sekali bahwa libur sekolah bukan berarti anak berhenti belajar. Liburan harus dijadikan lebih bermakna, berkesan dan tetap dijadikan arena untuk mendidik. Anak-anak gembira, orangtua merasa lega, semua merasa bahagia.

sumber: http://fatkur.pks-surabaya.or.id/2008/06/30/tips-mengisi-liburan-sekolah/

0 comments:

Posting Komentar